Senin, 05 Desember 2016

Munajat Yang Terjawab



Munajat yang Terjawab
Sepertiga malam, munajat berbondong-bondong terpanjatkan, ketika semua orang di dunia ini tengah terlelap bermain mimpi mereka. Ketika semua orang berkencan dalam mimpi, warga pesantren telah bangun, untuk berkencan pada rabbnya (Alloh swt). Semakin larut mereka semakin khusuk mencurahkan isi hati pada rabbnya. Dan disinilah cerita itu akan aku mulai. Namaku adalah Muhammad Zainuddin Aziz, aku adalah ketua pengurus sekaligus dewan asatid di pesantren  “PESANTREN NURUS SYAFA’AT ” pesantren yang sangat modern tapi masih menjunjung norma-norma agama yang tinggi. Yang letaknya di daerah kediri jawa timur. KH.Abdur Rohman Wahid beliau adalah penggasuhnya.
Di suatu pagi dan itu pagi sekali ketika orang-orang masih lelap dengan tidurnya, tepatnya masih pukul 01:00 pagi, tiba-tiba aku di panggil oleh abah yai. Alhamdulillah abah yai sepertinya menjadikan aku sebagai tangan kanannya. Pagi itu abah yai berkata padaku ”Zain kamu ngerti anak ku seng pertama toh”, ”enggeh kulo semerap bah”, ”iku lho le kowe kan wes suwe neng kene, kowe yo wes dewasa, pantes lah nek  wayahe duwe rumah tangga”, ”engge bah, tapi maksut e njenengan niku nopo kulo mboten ngertos”, aku masih bertanya-tanya ”ngene lho le, kowe gelem ta tak jodohne karo anak ku wedok seng pertama, shofiya” lanjut abah yai. Akupun  pun berfikir dan menjawab pertanyaan abah yai ”agunge pengapunten nggeh bah kulo pikir-pikir riyen kadose  kulo ngge dereng saget dados imam ingkang sae” sela ku, ”yo, kowe pikir pikir dipek”.
Setiba di kamar akupun terdiam seribu kata sambil berfikir apakah ini mimpi atau apa, sampai bisa di jodohkan dengan seorang anak kyai terpandang, tapi tetap saja aku masih merasa kurang pantas jika harus bersanding dengan neng shofiya. Sepulang dari ndalem aku mulai melakukan rutinitasku yakni jadwal kencanku dengan rabbku dan ketika itu aku menambahnya dengan sholat istikhoroh dan meminta petunjuk kepada rabbku juga berdoa agar apa yang telah di pilihkan abah yai untukku memang telah di jodohkan alloh kepadaku, tiba-tiba ditengah doaku ada salah satu temanku yang memang dialah yang paling akrab denganku, namun dia masuk ke pesantren ini 1 tahun setelah aku masuk ke sini. Dia memasuki kamarku sebut saja kang lutfi panggilan akrabku padanya, tapi para santri memanggilnya ustad lutfi, ya dikarenakan dia memang mengajar sekolah madin di pesantren. Kang lutfi memandangiku dengan serius “wah..wah kang ane liat ente makin khusuk aja kang, ada apa gerangan kang?? Lagi minta jodoh ke alloh ta kang?” ledek kang lutfi, “ente itu ada-ada aja akh, bukannya ente yang sering minta jodoh ke alloh?” balasku, “he....he...he...(meringis) ente tu akhy yang paling perhatian ke ane” balasnya sambil meninggalkan kamarku, ”selalu lupa salam orang ini” gerutuku.
Pukul 08:00 saat ketika aku akan berangkat mengajar madin tiba-tiba berpapasan dengan neng shofiya yang saat itu mau pergi ke alfamart dekat pesantren, ”astaghfirulloh, ya rabbi jagalah pandangan hambamu ini” doa dalam hati kecilku. Setiba dalam kelas akupun memulai salam pembuka untuk mengawali pembelajaran, ketika para santri membaca nadhom sejenak terlintas dalam fikirku apa yang aku lihat tadi “astaghfirulloh ya rabbi, kenapa ini terus terfikirkan pada hamba ya rabb” curhatku dalam hati. Sepulang dari mengajar, aku masuk kembali ke kamarku kemudian aku mulai menghubungi orang rumah untuk menanyakan penawaran abah yai tadi pagi. “tuu....tut...tut...(nada tunggu)” “assalamualaikum” salam umyku, “wa’alaikumsalam umy, pripun kabare panjenengan?”, ”alhamdulillah sae lee, sampeyan pripon kabare lee? Mboten mantok nopo umy kangen le!! Umy manton ngipi sampeyan le, tapi alhamdulillah ngipine umy sae!!” sahut umyku “ngge insyaalloh mangke kulo badhe izin mantok ten romo kyai my, ridhone mawon ngge my, agunge pengapunten kulo sampun dangu mboten mantok” jawabku,”yo wes le, ati-ati ngge, di jogo tenanan atine kudu mung damel alloh swt mawon sedanten”, ”ngge umy,assalamualaikum” pamitku sebari menutup telfon. Seusai aku menelfon aku pergi ke ruang ndalem abah yai untuk meminta izin akan pulang hari ini.  “assalamualaikum” sebari berjalan dengan lulut sambil menghampiri abah kyai, ”wa’alaikumsalam warrohmah, ono opo le?” tanya abah kyai, ”agunge pengapunten abah, kulo badhe pamit kundur” izinku “oh moleh,,,iyyo wes ati-ati, balik kapan le?” tanya abah lagi “mboten dangu abah, namung 2 dinten mawon” sahut ku “yo wes budalo, ati-ati yo!!!” pesan kecil abah kyai  “njeh abah, assalamualaikum”  salamku.
3 jam aku lalui di perjalanan, ”alhamdulillah sampai rumah juga” syukurku dalam hati sambil melepas helm, Tok...tok....tok....  “assalamualaikum“ ketukan tanganku yang aku benturkan  pintu, ”wa’alaikumsalam” sahut putri adikku yang sambil berlari membuka pintu, ”subhanalloh mas aziz” teriak putri kegirangan sambil mencium tanganku, yah putri memanggilku mas aziz karena memang akrabnya di desa panggilan itu dari kecil. “kemana umy dik?” tanyaku, ”lagi ke kebun mas nyari durian masak” jawab putri, ”wah kayaknya duriannya lagi banyak yang matang ya dek?” tanyaku lagi sebari menuju kamar, ”iya mas kan lagi musimnya,lhoo mas kok tumben pulang? Padahal kan belum hari raya mas? padahal biasanya kalo hari raya saja pulangnya mas!” tanya putri sambil menghidangkan minuman ke pada ku, ”he...he...he iya dik, mas di suruh abah kyai pulang dik” jawabku, ”lho mas di pulangkan, sudah nggak mondok lagi gitu ta mas?” tanyanya sambil terkejut, ”huss....ngawur kamu itu nggak dik, cuma pulang saja, kamu nggak kangen mas mu ini ta dik?” godaku “ya kangen toh mas, mas ini su’udzon saja” rengek adikku. “assalamualaikum...” umyku  datang dari kebun dan membawa 3 buah durian yang sudah masak, “wa’alaikumsalam warohmatulloh” sahutku dan adik, ”kamu sudah sampai toh le, sudah lama menunggu umy?” tanya umy, ”mboten  umy,aziz baru sampai “, “yo wes le,,istirahat dulu sana, toh kamu pasti capek, kediri ke sini kan lumayan jauh le” suruh umy sambil berjalan  ke arah dapur, ”ngge umy” jawabku. “alhamdulillah baiti jannati, syukron ya rabbi” rasa legaku yang amat aku syukurkan hanya kepada sang penguasa rasa yaitu Alloh SWT.
Pukul 4 sore setelah pulang dari masjid, aku mulai menghampiri umyku yang sedang duduk santai di depan teras rumah. ”assalamualaikum umy” salamku bersamaan dengan adik, kemudian adik langsung masuk. ”my putri masuk duluan ya, mau ngaji dulu” ucap adik. ”iya, kalau sudah selesai ngaji tolong ya bereskan ruang tamu”, ”ngge umy” jawab adik sambil bergegas pergi kekamarnya. Kami duduk bersama dan aku mulai memberi tahu apa maksud dari kepulanganku ”my, aziz pulang mau minta restu umy?” tanyaku pelan-pelan,”restu opo to le” tanya umy, ”anu my aziz minta restu” jawabku dengan gugup. ”iya le mau minta restu apa” tanya umy penasaran. ”my aziz di utus abah untuk menikahi anak pertamanya abah kyai, neng shofiya” jawabku sedikit lega. ”oh, iya iya memang di umur kamu yang sekarang kamu sudah pantes untuk membina keluarga le, umy selalu mendukung apapun yang menurutmu itu baik & benar” jawab umy tersenyum. ”jadi umy merestuinya, makasih ya umy” kegembiraanku terasa ketia umy merestuiku sampai-sampai aku memeluk umy terlalu erat “tapi jangan lupa le, jadilah imam yang baik buat istri kamu, bina dia sesuai syariat agama, dan juga jangan pernah menyakiti hati maupun fisiknya jika dia salah, ingatkan saja jangan di ingatkan dengan cara yang keras yho le, umy merestuimu le, karena umy yakin pilihan abah kyai pasti sudah diistikhoroi le” tutur umy ”nggeh umy, aziz selalu ingat apa kata umy” jawabku. Adzan maghrib berkumandang aku dan keluargaku menunaikan kewajiban kami.
Keeseokan harinya aku berpamitan dengan umy dan adikku untuk kembali ke pondok, ”umy, aziz pamit mau kembali ke pondok”, ”yo wes hati hati di jalan” jawab umy, ”lho mas kok buru buru mau kembali ke pondok” sahut putri, ”iya soalnya mas mu ini masih ada urusan di pondok nduk” sahut umy, ”ealah mas, putri kan masih kangen sama mas” ucap putri sambil memandangku. ”iya dek mas juga masih kangen sama adek tapi mau gimana ladi mas sudah di panggil ke pondok, mas janji kapan-kapan mas pulang lagi” ucapku ke putri, ”kalo pulang bawa mbak ipar buat putri ya mas!!!” gurau adikku, aku hanya tersenyum mendengar pesan adikku itu.
Akhirnya aku berangkat ke pondok tiga jam perjalanan yang harus kulampaui untuk dapat sampai di kediri. Setiba di pondok akupun langsung ke ndalem “assalamualaikum” salamku, ”wa’alaikumussalam” jawab neng shofiya, ”abah kyai wonten” tanyaku, ”wonten, sekedap kang kulo timbalaken” sahut neng shofiya sebari masuk ke ndalem, beberapa menit kemudian abah kyai keluar, namun kembali masuk ke ndalem lagi, akupun sabar menunggu namun aku bingung kenapa abah kyai masuk kembali. Tiba-tiba 3 menit lagi abah kyai kembali keluar untuk menemuiku dan neng shofiya juga ikut serta di belakang abah kyai “wes suwe le?” tanya abah kyai  “enggal mawon bah” jawabku, ”iki putriku shofiya, wes kenal” tanya abah kyai lagi “mboten bah, namung kepireng asmine mawon” jawabku lagi, ”iki nduk zainuddin aziz, salah sijine ustad kene, kowe arep tak jodohne karo iki, piye menurutmu nduk” tanya abah kyai yang memperkenalkanku pada neng shofiya, ”kulo sendiko dawuh panjenengan mawon by” jawabnya, ”yo wes le, piye keputusane  keluargamu le?” tanya abah kyai padaku, ”alhamdulillah umy sampun ngerestui” sela lirihku “trus piye lamarane, kapan isone le?” tanya abah kyai “kulo sendiko dawuh panjenengan mawon” seruku “yo wes mene keluargamu gowo rene yo le, kabarono langsung akad yo le” perintah abah kyai. Aku sedikit kaget mendengar hal itu, karena bagiku itu terlalu cepat, tapi apa boleh buat, aku hanya ingin mendapat hidup yang barokah, perantara hal ini, “inggih bah sendiko dawuh, kulo pamit kundur assalamualaikum” izinku lagi untuk pulang kembali “wa’alaikumsalam” jawab abah kyai dan lirih neng shofiya. Seusai dari ndalem abah kyai, aku menuju kamar asramaku untuk mengemasi baju-bajuku yang ada dalam almari, “assalamualaikum” sahut salam dari luar ruangan “wa’alaikumsalam siapa?” tanyaku “lutfi kang, boleh masuk kang?” tanya kang lutfi “boleh-boleh, buka saja akhy” suruhku, kang lutfi terkejut dan bertanya “lhoo kang mau kemana kok kemas-kemas banyak sekali, ada apa kang?” “anu... akh ane mau pamit pulang” selaku, “pulang ndak balik ta kang? lho kenapa kang?” kaget dan bertanya-tanya  “ane di pulangkan abah yai akh” sahutku “lhoo kok bisa kang kenapa? Wah akang nggak bisa liat neng shofiya nikah dong, padahal bentar lagi kabarnya neng shofiya mau nikah kang, kayaknya sih di jodohkan kang, kira-kira akang hadir kan?”  cakap kang lutfi “insyaalloh ane pasti hadir akh, sudah ya akh, ane buru-buru mau pulang, nitip simpankan kitab-kitab ane ya akh, kalo ane ada kesempatan ane ambil, salam pamit juga ke rekan-rekan ya akh ane nggak bisa pamitin satu-satu, salam maaf juga ke semuanya, syukron akh, assalamualaikum” pamitku sambil tergesa-gesa mnggendong tas hitamku”, “ya kang hati-hati, waalaikumsalam” sahut kang lutfi “lho...lho ada apa toh kang zain dipulangkan abah yai, apa ada problem ya?” pikir kang lutfi kebingungan.
2 jam setengah kulalui dalam perjalan dengan sangat ngebut sekali. Setelah sampai di rumah aku langsung mencari umy “assalamualaikum, umy....umy” teriakku sambil tergesa-gesa “wa’alaikumsalam, ya alloh lee....ada apa lagi le, apa ada yang ketinggalan le?” tanya umy, ”mboten umy, kulo sampun sampek ten pondok, kulo di utus abah kyai kundur maleh my” jawabku dengan nafas senin-kamis kata orang-orang menjuluki hal ini “duduk dulu le, pasti capek, kan jauh, tenang dulu umy ambilkan minum lee..” bergegaslah umy ke dapur dan menuangkan segelas air dingin untukku “di minum dulu le” umy menyuguhkannya padaku, ”begini my, dawuhe abah kyai, mbenjeng njenengan di utus mriko, kulo di utus ngelangsungaken lamaran kale sekalian akad my” ucapku memberi tahu umy dengan sedikit tenang karena minum yang di suguhkan umy padaku, sementara itu handphone umy yang di meja berbunyi dering sholawat ala pesantren yang di jadikan umy sebagai nada dering telfonnya, “sebentar ya le, umy angkat dulu”  ternyata telfon itu dari abah kyai, diangkatlah oleh umy “assalamualaikum”, “wa’alaikumsalam”, jawab abah yai, “bu.... pripon kabare? Mugi-mugi sae bu, kulo badhe sanjang, njenengan siap-siap ngge bu, mbenjeng njenengan mriki, mbten usah mbeto nopo-nopo bu, mahar mawon, ngapunten ngge bu gupuh mawon, sabda kanjeng nabi muhammad saw perkara ingkang sae niku kudu cepet-cepet di laksanaaken bu, nopo meleh seng namine nikah, pripon  bu?” sahut abah yai lagi “alhamdulillah kulo sekeluarga sae bah, enggeh bah, niku perkara sae, ngge kulo mbenjeng sekeluarga mriko, namung panjenengan nedi mahar nopo saking putra kulo?” tanya  umy, “seadanya saya terima bu, yang penting ikhlas, nabi adam mawon mahare namung sholawat bu” seru abah kyai, umypun lega mendengar perkataan abah kyai tersebut, ”alhamdulillah ngge bah” sahut gembira umy. Setelah itu, umy langsung mengabari sanak saudaranya yang jarak rumahnya hanya berbeda desa dan kecamatan saja, dan bersyukurnya semua sanak saudara umyku sudah punya handphone, jadi praktis ketika mengabari mereka. Ketika sanak saudara telah di kabari, umy bergegas membeli seserahan yang sudah jadi adat kebiasaan saat ada lamaran dan pernikahan. Umy membelinya bersamaku.
Keesokan harinya ketika semua keluargaku berkumpul dengan hanya membawa keluarga dan kerabat dekat saja, yang hanya kami muat dengan 2 mobil kijang,1 innova,1 avanza yang aku kendarai bersama umy, adikku, dan adik terkecil dari H. Syaiful arifin (alm) ayahku yang menyetir mobil yang kami tunggangi. Semua bergegas menuju pondok pesantren NURUS SYAFA’AT. “Alhamdulillah, sudah sampai” syukur umy, ”umy, aziz gemetar umy” bisikan rintihku, aku memang sangat gemetar sekali saat itu, karena memang ini baru pertama kalinya aku melamar sekaligus melangsungkan akad, bagiku ini terlalu cepat karena sebelumnya aku tak pernah berfikiran untuk menikah, yang kupinta pada tahajjudku hanyalah seorang bidadari dunia yang bisa aku bawa keliling surga esok bersamaku, “sudah le, itu wajar, bismillah saja pasrah pada yang maha berkehendak“, sahut umyku. “assalamualaikum” salam keluargaku memasuki ruang ndalem, yang ternyata kedatangan kami telah di tunggu-tunggu oleh abah kyai sekeluarga juga seluruh dewan asatid pesantren NURUS SYAFA’AT yang juga kerabat dekat ku. Serentak para dewan asatid terkejut apalagi kang lutfi, karena saat itu kang lutfilah yang berharap aku hadir dalam pernikahan neng shofiya dan ternyata aku memang menghadirinya, namun bukan sebagai tamu undangan melaikan akulah mempelai prianya. “subhanalloh” terkagumnya kang lutfi yang tak di sangka-sangka bahwa aku yang di jadikan menantu abah kyai. Disambutlah keluargaku dengan ramah tamah oleh abah kyai dan kami segera melangsungkan pernikan tersebut, dan abah kyailah yang menjadi penghulu ku bersama neng shofiya. “zawwajtuka MUHAMMAD ZAINUDDIN AZIZ BIN H.SYAIFUL ARIFIN almarhum  bi NUR SHOFIYATUL JANNAH WAHID BINTI KH.ABDUR ROHMAN WAHID bi mahrin alfu alfin rubiah wa mushaf al-qur’anul utsmani”, “qobiltu nikakhaha watazwijaha bil mahril madzkur” jawabku, kemudian abah yai bertanya pada saksi nikah “khalan?” “halal” jawab saksi serentak, kemudian di doakanlah pernikahan kami ini agar menjadi pernikahan yang sakinah mawaddah dan warrohmah.
Malam ini adalah malam pertama aku tidur di temani seorang bidadari surga yang jelas-jelas halal seutuhnya bagiku “oh ya rabbi terima kasih atas nikmat dunia yang engkau berikan ini” bentuk syukurku pada rabbku. Sebelum aku mulai menyentuh istriku, aku ingin sekali-kali berbincang-bincang dengannya, namun aku sedikit malu. Ku biarkan istriku yang memulainya, namun setelah aku mengganti pakaian pengantinku dengan pakaian tidur, dia mulai berbicara padaku. “assalamu'alaikum mas”, lirih suaranya yang serak-serah basah namun sejuk ketika di dengar, mulanya aku bingung, aku harus memanggilnya dengan sebutan apa, tak berfikir panjang akupun menjawabnya “wa’alaikumsalam, iya ada pa dek?” tanyaku dengan nada lirih mengikutinya. “apa mas tidak bahagia dengan pernikahan ini mas? Aku ingin mas menjadikan aku sebagai ladang mas malam ini, apapun sesuka mas, aku adalah ladang mas untuk kapan saja” pintanya, “alhamdulillah dek, mas bahagia dengan apa yang di berikan alloh pada mas, mas akan berusaha berikan adek nafkah lahir batin dek” jawabku, namun sepertinya shofiya sedikit resah, mungkin karena aku belum menyentuhnya sama sekali. Setelah kami mengganti pakaian, akupun mengajak istriku sholat sebelum melakukan hubungan suami istri, seperti apa yang pernah aku kaji pada kitab fatkhul izzar ketika masih nyantri dulu. “dek mari sholat” ajakku, “iya mas, shofiya ambil wudhu dulu mas” jawab istriku. Setelah kami menyelesaikan sholat, akupun mulai mendekatinya, namun aku tetap berpegang pada apa yang di sabdakan Rosululloh SAW yang juga sering aku kaji dalam kitab al-adzkar.

                       BERSAMBUNG.............               


Kamis, 08 September 2016

Masa Lalu Diriku

Masa Lalu Diriku

          Tak terpentingkan yang lainnya kecuali 2 malaikatku itu. Siapa mereka? Ya... Bunda Yandaku...
Bukan diri ini tak mau keluarkan sepeser rupiah untuk kawan dan yang lain. Tapi, ku tak mau bahagiakan yang lain dulu. Bagiku semua dapat mudah diambil kecuali segores senyum malaikatku. Kue dan kado adalah hal sepele yang ketika yang lain ingin memberikannya, ku kan ikut berikan namun, ketika malaikatku telah dulu merasannya dariku. Bahagiaku bisa di geser ketika bersama kawan. Namun, bahagia bunda yandaku kan ku sesali bila aku tak mamapu mengukirnya.
          Mengingat kisah kecil tentang diri ini yang masih kanak-kanak, terkadang membuat buaian air mata ini terjun. Hati tercabik berdemo akan sebuah keadilan. Penuh untaian tanya mengapa? mengapa aku di titipkan ke rumah nenek? apa aku tak di sayang? apa kenakalanku sungguh keterlaluan? mengapa begini? mengapa begitu?
         Bila diingat, fikir ini kian hari kian harus dewasa. Haruskah menuntut hal seperti itu? TIDAK.. !!
ketika umur sekian seperti ini, remaja harusnya bisa kembangkan pola fikirnya, berfikir untuk hatinya juga. Hidup tak cukup di lalui dengan gejolak amarah.. Kata "Mereka tak sayang aku"  tak pantas di ukir mendalam lagi. Ku sadar, bila masa-masa itu memang sangat menyakitkan ketika di ingat. Namun, tak pantas diri ini menuntutnya. Walaupun tak tahu apa alasan aku di seperti itukan. Ku harus menjernihkan fikirku tentang semua hal itu. Berfikir bahwa mereka sangat memperhatikanku. Semua yang ku pinta, keringat merekalah yang di bayarkan. Haruskah aku menuntutnya? Pantaskah ku lakukan itu ? TIDAK.. !! (sentak dalam diriku). Karena ku sadar tulang mereka semakin terbanting karenaku, karena keinginanku, karena ingin bahagiakan diriku.
        Apa yang bisa ku balaskan. Sedangkan semua yang kumiliki, merekalah yang loengkapi, karena ku tak pernah lengkapi kebutuhannku dengan jerih payahku.
                                                       Ooohh Bunda Yanda ku..!!!
Tiada anugerah terindah yang patut ku syukuri kecuali lahirnya diriku pada malaikat penyayang seperti kalian.

Bersambung....

Selasa, 06 September 2016



Hasil gambar untuk wanita

 WANITA


Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,
“ Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan? ”
Tuhan menjawab,
“ Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?” Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan “.
Malaikat menjawab dan takjub,
“ Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
“ Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.
Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
“ Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?”
Tuhan menjawab,
“ Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata. ”
“ Untuk apa? “, tanya malaikat.
Tuhan melanjutkan,
“ Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka. ”
“Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita,

Dia sering lupa betapa berharganya dia ..”

(sumber: Dagelan Santri Indonesia.facebook)

Minggu, 04 September 2016



TIRAKAT SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN

Syaikhona Kholil Bangkalan Madura adalah ikon ulama yang pernah dimiliki Nusantara, Jawa Timur khususnya. Beliau mempunyai banyak guru dalam perjalanannya menuntut ilmu. Salah satunya adalah Kiai Noerhasan bin Noerkhotim Sidogiri. Saat itu, Syaikhona Kholil Bangkalan tidak mondok (menetap) di Pesantren yang sudah memasuki miladnya yang ke-279 ini, tetapi Syaikhona Kholil mondok di PP Keboncandi Winongan ( timur Warungdowo, Pasuruan). Setiap hari beliau berjalan kaki menempuh jarak kira-kira 20 kolimeter ke Sidogiri untuk mengaji kepada Kiai alumnus Haramain tersebut yang notabene masih kerabat, sama-sama keturunan dari Sayid Sulaiman Sang Pendiri Pesantren.
Dalam perjalanan, tiap kali menjumpai pohon besar beliau berhenti dan membaca surah Yasin satu kali. Hingga ketika sampai di Sidogiri, beliau telah membaca surah Yasin 20 kali. Begitu pula dalam perjalanan pulang setelah menimba ilmu dari Kiai Noerhasan, beliau membaca Yasin 20 kali. Dan untuk melengkapi 41 kali, beliau membaca surah Yasin satu kali ketika sampai di Warungdowo.
Selain itu, sebelum masuk ke kompleks Pondok Pesantren Sidogiri, Syaikhona Kholil terlebih dahulu melepas terompahnya, lalu berjalan tanpa alas kaki menuju tempat pengajian Kiai Noerhasan. Hal ini beliau lakukan karena ta’zhim (hormat) dan tawaduknya yang luar biasa kepada Sang Guru.
Sumber buku; Jejak Langkah 9 Masyayikh Sidogiri 2. 

(sumber: ponpes sidogiri, pasuruan jawatimur)

Jumat, 02 September 2016



ADA SEBUAH CERITA......

SEORANG ANAK mengemudikan mobilnya bersama ayahnya.
Setelah bbrp puluh kilometer, TIBA² awan hitam dtg bersama angin kencang. Langit mjd gelap. Bbrp kendaraan mulai
menepi & berhenti.
“BAGAIMANA, Ayah? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya.
“Teruslah.. !”, kata Ayah.
Anaknya TETAP menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun.
Bbrp pohon bertumbangan, BAHKAN ada yg
diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan . Terlihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.
“Ayah…?”
“TERUSLAH mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Anaknya TETAP mengemudi dgn bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan HANYA berjarak bbrp meter saja.
Si Anak mulai takut.
NAMUN... tetap mengemudi WALAUPUN sgt perlahan.
Setelah melewati bbrp kilo ke depan, dirasakan hujan mulai
mereda & angin mulai berkurang. SETELAH bbrp kilometer
lagi, SAMPAILAH mereka pd daerah yg kering & matahari bersinar.
“SILAKAN berhenti & keluarlah”, kata Ayah.
“KENAPA sekarang?”, tanya-nya .
“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”.
Sang Anak berhenti & keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia MEMBAYANGKAN orang² yg terjebak
di sana. Dia BARU mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidakpastian.
JIKA kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti, & putus asa krn kita akan tenggelam dlm keadaan yg terus menakutkan.
LAKUKAN saja Apa yang dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU
KITA tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, Karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...

Rabu, 31 Agustus 2016

Hasil gambar untuk ikhwan kartun
HANYA FOTO

Tiada insan yang telah kukenal yang sering terbayang selama ini. Banyak adam menerpa qolbu ini. Dari yang pernah bertatap muka hingga yg lewat komunikasi saja. Dari komuniasi jangka lama maupun masa yang sebentar. Entah kebingungan menyelimuti diri ini, hanya kau adam yang terbayang, menggeliat berputar tanpa arah sesak penuhi fikir ini. Siapa engkau ya Akhy? .. Komunikasi bersamamu hanya berselang waktu yang sebentar. Bertemu denganmupun tak pernah. Tapi kau sesak dalam fikir ini. Tak pernah ku fiikirkan adam selama ini. Entah kenapa aku bingung, prakata dari setiap komunikasi yang ku dengar temani malamku dulu itu. kekagumanku pada ilmu yang ada pada dirimu itu membuatku tak luput melepas fikir tentangmu. Tapi, benarkan itu yang aku fikir, akankah itu benih setan yang di tabur dalam fikirku??
Prnah sejenak aku mengintip foto di akun facebookmu hanya foto dan tak lain dari itu.
Wajah orang berilmu, ya... kau
Wajah orang berakhlak, ya... kau
Wajah orang sholeh, ya...kau
Bakteri maksiat yang di bagikan setan pada mata ini buatku kagum. Kisah yang kau lukiskan pada fikir ini tak kunjung hilang.
Memandang hanya dari foto....
Keyakinan diri ini bahwa kau bukan seorang pembohong. Namun, sedikir asam kekaguman ini mengingat akan nasab keluargamu..
Kita berbeda, aku orang yang tak sepunyadirimu, karena kekaguman yang tak di tentukan tarif aku berani mengagumimu...
sungguh beruntung insan yang kan milikimu. Ku tak berani masukkan namamu dalam bait do'aku karena sesungguhnya ALLOH subhanahu wata'ala akan membayar jodoh sepertiapa yang aku tanamkan dalam fikir.

Ya Alloh....
Berikanlah orangtuaku menantu yang sholeh Akhlaknya
Menantu yang sholeh Agamanya
Menantu yang sholeh Imannya
Menantu yang sholeh Nasab keluarganya
Menantu yang sholeh Hatinya
Menantu yang sholeh RUPAnya
amiin ya robbal'alamin
Allohumma sholli'ala sayyidina Muhammad... :-) :-) :-)
Sepucuk surat edisi NOSTALGIA

"Maafkanlah aku bila ku telah buat kau menangis. aku ingin kau shofwah yang dulu, adik kecilku yang manis, baik, patuh dan baik hati, tapi sekarang dia menghilang, aku tak tau dia kemana, ku rindu sosoknya yang humoris dan sapaannya. Dia sekarang tlah pergi, shofwah yang sekarang semakn jutek, suka marah, gampang marah pokoknya dia sekarang berubah. ku rindu sosoknya, rindu 1/2 mati. Apakah dia akan kembali? taukah dia tak akan kembali lagi?
Sungguh ku juga tak berubah, ku masih seperti ____ yg suka marah2, ku juga tak menjauh darimu. Ku kan mencarimu setelah kau menyinari Sabilul Muttaqin, panggilah aku dg sinarmu yg terang. Buatlah Sabilul bangga punyamu, ku inginkan shofwah yang tegar, kuat & slalu tersenyum dalam hadapi semua cobaan. Yakinlah kau bahwa kebahagiaan menantimu di ujung jembatan ini, maka teruslah berjalan. Pandanglahlurus jangan kau menengok ke belakang karena itu akan buatmu goyah dan kau kebali lagi. Jangan pula kau menengok ke bawah karena itu akan buatmu takut melangkah dan kau akan berhenti di tengah jalan.
Tegarlah seperti karang walau ombak selalu menerjangmu, jangan kau ikut terkikis oleh air laut.
Teruslah melaju walau angin topan dan badai selalu menerjang, bersabarlah karena perjalanan ini masih panjang dan masih banyak tikungan di jalan sana, berjalanlah terus jangan kau turun, berjalanlah ambilah bintang yang terang, ambilah bintangmu di puncak gunung itu, kau akan bahagia. JADLAH SUPERSTAR BAGI SEMUA"


say me "aku akan berusaha bersinar di tempat yang lain karena aku mulai memijakkan langkah pada tempat yang asing, dan bukan tempat yang dulu lagi, karena aku sudah gagal disana. Dan kini ku akan bersinar sesua dg apa yg kau harap"



Selasa, 30 Agustus 2016


AKU SAHABATMU SANTRI

hai para orang-orang berilmu, alloh mengenalkanku pada kalian, bersenang hatilah, karna dg kalian mengenalku maka lengkaplah cerita kalian yg akan kalian sajikan esok pada anak-anak kalian, akulah teman dalam uji kesabaran kalian. Alloh menurunkan aku pada kalian, agar kalian selalu senatiasa dalam kesabaran, trimakasih untuk kalian para calon ulama' yg di muliakan alloh, sabarlah kalian ketika kalian bersamaku, ketika kalian bawa aku ibadah, ketika aku membuat malu saat kalian sokolah, ketika kalian harus berhati-hati ketika mandi, ketika kalian harus kesakitan setiap malam, ketika kalian jauh dari kawan karna bersamaku, ketika banyak yg mengolok-olok kalia. duhai santri bersabarlah, sesungguhnya aku di perintahkan untuk mengukur kesabaran kalian. tahukah kalian, kisah yang kalian alami hanya sekedar ujian kecil kawan, ingatkah ketika nabi AyubAS di uji oleh setan namun alloh hanya menyaksikan dan juga mengukur tingkat kesabarannya, sungguh sudah di nash kan dalam AL-QUR'AN bahwa nabi Ayub as adalah hamba dg tingkat kesabaran yang tinggi. Jadi sahabat santri, bersabarlah ketika aku berkunjung pada tubuh kalian, karena sesungguhnya Alloh subhanahu wata'ala, tak akan membiarkan kesabaran kalian tak terhargai.

salam sahabat santri
Beggars and Hunter Science
akhwat majapahit

Lukman Al Hakim.
 
 
 
Satu-satunya manusia yang bukan nabi,
bukan pula Rasul, tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hakikat hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."
"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."
"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedangmenggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."
"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."
"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit darikemiskinan dan kehinaan."
"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."
"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

Minggu, 14 Agustus 2016

SETIDAKNYA ADA DUA HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PENCARI ILMU:

1. Sanad: memiliki sanad guru yang jelas dan muttashil (bersambung) sampai Rasulullah ï·º. Apalagi mempelajari ilmu agama, maka harus memiliki kejelasan kepada siapa berguru, serta bertahap dan tidak belajar sendiri-sendiri (tanpa berguru) dalam mencari ilmu agama.

2. Barakah: salah satu cara agar ilmu yang kita peroleh menjadikan manfaat dan barakah adalah senantiasa menghormati guru dan mendoakannya.

(Prof. Dr. Ali Gomaa)

Senin, 08 Agustus 2016

for all the parents in the moeslim world...

SPECIAL PARENTS and PROSPECTIVE PARENTS IN THE WORLD ....................Let's do 10 tips prayer in order to have children who are pious .... especially tips number 6 ...1. If suddenly remembered the child, send reading Al Fatihah. Up to paragraph "Iyyakanakbudu waiyyakanastain" ( "Unto thy we worship and only unto us for help."), Have nothing intent when it has to do with children that we remember the time, spend reading surah Al Fatihah wish all children we were given kepahaman truth in matters of religion, have useful knowledge and refer the child to God's keeping.2. Glance her face as she slept, say .... "I want to (child's name) so pious child, dear ..."Try to do (such as Ustadz words, these words mean that we carry on with spirit)and this speech is prayer, Allah is Hearing, All-Seeing.3. Build the night prayer, the prayer was at his side. That is our prayer in her room and close to ananda. If We often do it and we always tell him that we often pray for him, he will feel a bond of affection is essential that we are very fond of him and want him to be a pious child. He'll know we always pray for her livelihood.4. Have pity. Say every moment that we are awaiting the call of God. If he is not so meaningful pious child he does not love us and of course we will languish in Nature Barzah later.5. Hug your child always though he was great, as we love him as a child. Aura Capital kisses and caresses while whispering to her that we are proud to have a son like him.6. Forgive our children every time even though his actions so wounded us. Muhasabbah themselves, children may mistake we did it is because of the sins of our past.7. The most important guard our speech, do not ever say the words that could hurt him. If this happens also because we make mistakes, quickly find the appropriate time for us to apologize to her. Confess to him that our weaknesses, we are angry because he did wrong, do not mean hate.8. read verse 40 of Surah Ibrahim so that we, our children and our descendants are included in the class of people who still establish prayer.(O Lord, make me and my granddaughter kid people still establish the prayer,Our Lord, let my prayer)9. Always remind children that there is no rank order, higher learning, wealth, Quran memorized though ... if you do not have a noble character. God does not look at a pretty face but saw a beautiful heart.10. When washing rice intend ... "Ya Allah ... lembutkanlah hearts of my children, call your child's name to understand his religion ..... ..... (why we want him understanding of the religion, because children who do not understanding of the religion will bring his parents to hell) .... as you soften the rice into the rice ".Wash rice opponent o'clock (rotate left as the tawaf) while sholawat to Prophet MohammedCareful not to neglect the time to do it, and remember God always.May be useful.......!!!!!!!!!May Allah Almighty make our children ...... children who Salih and Sholihah .... Aamiieen....
MESSAGE FOR MEN.....

* Women are not only ravished

* Women are not material rape
 
 
* Women are not as slaves of lust. But...!! , 

* Women for Women to be honored appreciated  

* Women's synchronized
 

* Women to align

* Women to be enacted fair Because ... !! * From a woman's womb we are born

*
From the mother's milk female brain develops
 

* Without women we will not grow.  

DO YOU AGREE?
Madad SalimIt was Rice's wife, Angel was Cuma Snack.
Al Habib Hussain Al Aydarus Pethekan Semarang (Indonesia area) until his 60s, he is still himself, not married. Area until later in the year 85, he attended the invitation Akdun (name of person) marriage in our house. At that time our family was to marry my oldest brother .Kyai Maemun Zubair (ulama 'Indonesia) nests are still close relatives of the bride then gave a speech to give mauidhoh hasanah. Among his advice: "A pair of wedding it, when it's put side by side in this way, do not be mistaken only be seen by many people in the natural world alone. Bridal pair later in the afterlife also will reseat berdmpingan, jointly enter into heaven. UDKHULUL JANNATA antum WA AZWAJUKUM TUHBARUN ... So, with only WIFE OF NATURAL WORLD who can accompany him sitting in his golden Ward in heaven. Whereas angels, they are not. Staple food is like a wife. While Angel Just Snack. If he needs Angel, the new angel can serve. If not needed, the Angels could not be near him. So, people who died have not had time to get married, then their situation is not the same as married. Like the wife of the rice. While the Angels are like snacks - snacks. You koq did not eat rice, just eat snacks-snacks only, it can not be satiated. Stomach Bloating can actually ... !! "Hearing the Moen Mbah advice, home reception Habib Husain straight married .... Married at the age of that old, for fear later in Heaven itself instead just be bloating its course, as dawuhnya Mbah Moen !!! Less than two years, Habib Husain then Died in perfect condition. Not going pain bloating in paradise. While there's still a chance, unmarried married immediately. The intention of looking for a partner afterlife. Problem can Angel-angel, that are His gifts. Fear, he died the world, have not had a family. Then it will be like someone who's just able to prize only, while the grand prize was not.
MAY I ASK YOU DO SOMETHING...

I'm not asking beautiful roses, because the petals will fall one by one in a range ..
I do not want to pack the chocolate, because the sweetness will disappear when I spent ..
I do not ask for a beautiful gift boxes, wrapped in beautiful colored ribbons, for display only. .
I would not expect you give perfume bottles of Pantene and cost millions of rupiah, because it will not scent the bad morality ..
I'm not dreaming, luxury cars parked yard of my house, because it is not able to take me to Heaven HIM ..
I do not expect you to buy a beautiful picture frame, because if I save the best image would just laugh at me, because of my age would move twilight ..
I do not want anything other than a sincere prayer, because there is eternal happiness embedded in them, your words I encourage you ..
May always present to accompany me to arrive my death ..
May GOD always keep your Aamiin ..

Minggu, 07 Agustus 2016

KHUSUS ORANG TUA dan PARA CALON ORANG TUA....................

Mari kita amalkan 10 tips mendo'akan agar memiliki anak-anak yang sholeh....terutama tips no 6...

1. Kalau tiba-tiba teringat pada anak, kirimkan bacaan Al Fatihah. Sampai ke ayat "Iyyakanakbudu waiyyakanastain" ("Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepadaMU kami memohon pertolongan."), mintalah apa-apa hajat saat itu yang ada hubungannya dengan anak yang kita ingat saat itu, habiskan bacaan surah Al Fatihah doakan semoga anak kita diberi kepahaman yang sebenarnya dalam urusan agamanya, memiliki ilmu yang bermanfaat dan serahkan urusan anak kepada Allah untuk menjaganya.

2. Pandang wajahnya saat dia tidur, ucapkan...."Ibu mau (nama anak) jadi anak yang sholeh, sayang..."
Coba amalkan (seperti kata Ustadz, kata-kata ini bermakna kita bercakap dengan rohnya)
dan ucapan ini adalah DOA, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

3. Bangun shalat malam, shalat lah disisinya. Maksudnya kita shalat dalam kamar dia dan dekat dengan ananda. Jika Kita sering melakukannya dan kita juga selalu beritahu dia bahwa kita sering doakan dia, dia akan merasakan satu ikatan kasih sayang yang hakiki yang kita sangat sayang pada dia dan mau dia jadi anak yang sholeh. Dia akan tahu kita selalu shalat hajat untuknya.

4. Minta dikasihani. Ucapkan setiap saat bahwa kita ini sedang menunggu panggilan Allah. Jika dia tidak jadi anak sholeh bermakna dia tidak sayang kita dan tentunya kita akan merana di Alam Barzah nanti.

5. Peluklah anak selalu walaupun dia sudah besar, sebagaimana kita sayang dia saat kecilnya. Aura ciuman dan belaian Ibu sambil bisikkan padanya bahwa kita bangga mempunyai anak sepertinya.

6. Maafkan anak kita setiap waktu walaupun perbuatannya amat melukai hati kita. Muhasabbah diri, mungkin kesalahan yang anak kita lakukan itu adalah karena dosa-dosa kita dimasa lalu.

7. Yang paling penting jaga tutur kata kita, jangan sekali-kali ucapkan perkataan yang bisa melukai hatinya. Jika ini terjadi juga karena kita khilaf, cepat-cepat cari waktu yang sesuai untuk kita minta maaf padanya. Mengakulah padanya itu kelemahan kita, kita marah karena dia berbuat salah, bukan bermaksud membenci.

8. Amalkan membaca ayat 40 Surah Ibrahim supaya kita, anak kita dan keturunan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang tetap mendirikan sholat.
(Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat,
Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku)

9. Selalu ingatkan anak bahwa tak guna ada pangkat, belajar tinggi, harta, hafal Quran sekalipun...jika tidak mempunyai akhlak yang mulia. Allah tidak melihat wajah yang cantik tapi melihat hati yang cantik.

10. Saat mencuci beras niatkan... "Ya Allah...lembutkanlah hati anak-anakku, sebut nama anak kita.....untuk paham agamanya..... (kenapa kita mau dia paham agama, karena anak yang tak paham agama akan bawa orangtuanya juga ke neraka).... seperti engkau lembutkan beras ini menjadi nasi ".
Cuci beras lawan arah jam (putar kekiri seperti orang thawaf ) sambil sholawat kepada Nabi Muhamad saw.
Hati jangan lalai saat melakukannya, dan ingat kepada Allah selalu.

Semoga bermanfaat.......!!!!!!!!!
Semoga Alloh SWT menjadikan anak2 kita......anak yg sholih dan sholihah.... Aamiin

Jumat, 05 Agustus 2016



Tujuh (7) Mawaidh (Petuah)
Syaikhona Kyai Makhrus Ali Lirboyo
=================================
1-Orang ingin sukses itu kuncinya menghormati istri
2- Kalau ingin hidup mulia hormati orangtua, khususnya ibu.
3- Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan sampai mata duitan. Kedua, jangan tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini insyaallah selamat.
4-Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 th dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 th. Tetapi di dalam Al Quran yg disebut ulul 'azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukkan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid.
5- Orang yang mempunyai ilmu sambil di riyadlohi dengan yang tidak di riyadlohi itu hasilnya beda. Riyadloh yang paling utama adalah istiqamah
6- Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kyai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan bagian saya ini saja, diakhirat tidak dapat bagian apa-apa
7- Ngajarlah ngaji !!! Kalau nanti kamu tidak bisa makan, kethoken kupingku.
Fa amruna Sami'naa Wa atho'na Yaaa Kyai .
Ya Allah mugi keparing saget Ngestoake Dawuh Mbah Kyai ,Tumuju dumateng Karidhoan Pangersa Tuan ...Amiiin


Kamis, 04 Agustus 2016


Madad Salim
Istri Itu Nasi , Bidadari Itu Cuma Snack .

Al Habib Husain Al Aydarus Pethekan Semarang sampai berumur 60 tahunan , beliau masih sendiri , belum menikah . Sampai kemudian pada sekitaran tahun 85an , beliau menghadiri undangan Akdun Nikah di Rumah kami .
Saat itu keluarga kami sedang menikahkan Kakak tertua saya . Mbah Kyai Maemun Zubair Sarang yang masih kerabat dekat mempelai perempuan kemudian berpidato memberi mauidhoh hasanah . Diantara petuah beliau :
“ Sepasang pengantin itu , kalau sudah di dudukkan berdampingan begini , jangan dikira cuma dilihat banyak orang di alam dunia saja .
Sepasang Pengantin nanti di akhirat juga akan di dudukkan berdmpingan , bersama-sama masuk kedalam surga.
UDKHULUL JANNATA ANTUM WA AZWAJUKUM TUHBARUN …
Jadi , dengan demikian hanya ISTRI YANG DARI ALAM DUNIA saja yang bisa mendampinginya duduk di Bangsal Kencananya di surga . Sedangkan bidadari , mereka tidak .
Istri itu ibarat makanan Pokok . Sedangkan Bidadari Cuma Snack . Kalau dia butuh Bidadari , maka bidadari baru dapat melayani . Jika tidak butuh maka Bidadari tidak bisa dekat-dekat dengannya .
Jadi , orang-orang yang meninggal dunia sampai belum sempat menikah , maka keadaan mereka tidak sama dengan yang sudah menikah .
Istri itu Ibarat Nasi . Sedangkan Bidadari itu ibarat jajanan – jajanan . Kamu koq sama sekali tidak makan Nasi , hanya makan jajanan-jajanan saja , maka tidak bisa kenyang . Perut malah bisa KEMBUNG …!! “
Mendengar petuah Mbah Moen itu , pulang Resepsi Habib Husain langsung menikah ….
Menikah dalam usia setua itu , karena takut nanti di Surga dirinya malah cuma dapat KEMBUNG nya saja , seperti dawuhnya Mbah Moen !!!
Kurang dari dua tahun , Habib Husain kemudian Wafat dalam keadaan sempurna . Tidak bakalan sakit kembung di surganya .
Mumpung masih ada kesempatan , yang belum menikah segeralah menikah . Niat mencari pasangan dunia akhirat . Soal dapat Bidadari-bidadari , itu adalah Bonusnya.
Takutnya , keburu meninggal dunia , belum sempat berkeluarga . Maka akan jadi seperti orang yang Cuma dapat Bonusannya saja sedangkan hadiah utamanya tidak.